Masih ada lanjutannya kenapa gw telat posting blog gw.
Setelah OSPEK selesai, ternyata cyber asrama ga hidup, katanya sih rusak.
Dan karena setelah OSPEk itu gw menghadapi kuliah yang padat jadwalnya, kecuali Rabu dan Kamis, gw ga sempet mengobok-obok Babakan Raya yang katanya ada rental pengetikannya.
Komen gw mengenai jadwal kuliah sekarang, tidak terlalu susah. Tapi karena di jadwal itu berlaku selama satu semester sehingga mata kuliah banyak. Menyiapkan bukunya itu yang susah. Gw lebih menyukai sistem matrikulasi kemarin, satu bulan satu mata kuliah plus UTS n UAS, langsung dapat nilai. Sekarang, rasanya materi kuliah bertumpuk di kepala. Apalagi masih ada saja Bahasa Indonesia, Agama, dan Ekonomi. It's ok lah jika hanya eksak yang keluar, tapi karena adanya mata kuliah non eksak itu kepala gw rasanya penuh n bercampur-campur. Sabar aja deh, hanya satu tahun kok.
Selain itu gw juga mendaftarkan diri menjadi anggota IAAS. Wah, gw excited banget tuh. Wawancaranya 13 Agustus.
Dan juga gw mengajukan diri menjadi anggota DPM. Semua kisah yang gw jalani selama mengumpulkan berkas syarat untuk menjadi calon aggota DPM kelas juga menjadi inspirasi gw dalam membuat cerpen.
Inspirasi gw dalam membuat isi posting ini adalah, cerpen pertama dari pengalaman gw. Gw baru aja dapet temen perempuan baru, yang gw belum pernah ketemu tapi gw berkenalan lewat friendster, dan terus berkomunikasi lewat SMS.
Cerpen kedua, berasal dari mimpi yang berkaitan dengan pengalaman gw berjuang mengumpulkan berkas syarat menjadi calon anggota DPM. Ya, gw bahkan memimpikan apa yang sedang gw perjuangkan. Tapi di cerpen itu gw ga bermaksud menyinggung siapapun. Jika ada yang merasa, mohon maaf ya.
Bye
Setelah OSPEK selesai, ternyata cyber asrama ga hidup, katanya sih rusak.
Dan karena setelah OSPEk itu gw menghadapi kuliah yang padat jadwalnya, kecuali Rabu dan Kamis, gw ga sempet mengobok-obok Babakan Raya yang katanya ada rental pengetikannya.
Komen gw mengenai jadwal kuliah sekarang, tidak terlalu susah. Tapi karena di jadwal itu berlaku selama satu semester sehingga mata kuliah banyak. Menyiapkan bukunya itu yang susah. Gw lebih menyukai sistem matrikulasi kemarin, satu bulan satu mata kuliah plus UTS n UAS, langsung dapat nilai. Sekarang, rasanya materi kuliah bertumpuk di kepala. Apalagi masih ada saja Bahasa Indonesia, Agama, dan Ekonomi. It's ok lah jika hanya eksak yang keluar, tapi karena adanya mata kuliah non eksak itu kepala gw rasanya penuh n bercampur-campur. Sabar aja deh, hanya satu tahun kok.
Selain itu gw juga mendaftarkan diri menjadi anggota IAAS. Wah, gw excited banget tuh. Wawancaranya 13 Agustus.
Dan juga gw mengajukan diri menjadi anggota DPM. Semua kisah yang gw jalani selama mengumpulkan berkas syarat untuk menjadi calon aggota DPM kelas juga menjadi inspirasi gw dalam membuat cerpen.
Inspirasi gw dalam membuat isi posting ini adalah, cerpen pertama dari pengalaman gw. Gw baru aja dapet temen perempuan baru, yang gw belum pernah ketemu tapi gw berkenalan lewat friendster, dan terus berkomunikasi lewat SMS.
Cerpen kedua, berasal dari mimpi yang berkaitan dengan pengalaman gw berjuang mengumpulkan berkas syarat menjadi calon anggota DPM. Ya, gw bahkan memimpikan apa yang sedang gw perjuangkan. Tapi di cerpen itu gw ga bermaksud menyinggung siapapun. Jika ada yang merasa, mohon maaf ya.
Bye